Selasa, 12 Juli 2011

Essai Keamanan Global I (Semester VI)

0 komentar
It's kind of time-warping, though, to put the essay on blog of mine. hehe. but since i got this 'oh-so-huge' desire on MUN - DISEC (stands for Disarmament and International Security Council), i promise, it's actually worth reading! it would be awesome to sometimes feel concern about Global Security. do enjoy! :D


Idealisa F. Aina - 170210080159
International Relations '08 UNPAD


Keamanan Global
Perang Vietnam dan Traditional Security

Perang merupakan salah satu bentuk solusi suatu negara dalam mencapai perdamaian. Tidak ada damai jika tidak ada perang. Setidaknya begitulah quote dari pandangan realisme. Solusi ini dijalankan oleh suatu negara yang cenderung ingin mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negaranya ketika negara itu terusik. Apa yang diusik adalah keamanan. Kedaulatan adalah hasil pencapaian keamanan suatu negara. Jadi apabila suatu negara ingin mempertahankan kedaulatan negaranya, maka negara tersebut harus mampu mengatasi persoalan keamanan apabila suatu ketika terancam oleh usikan dari pihak lain. Sementara itu, pertikaian antar-suku di suatu bangsa, perpecahan antar kelompok individu (brotherhood disputes), dan gerakan atau kelompok-kelompok kepentingan yang menuntut kemerdekaan adalah beberapa contoh pendorong munculnya perang dan berdampak sebagai ancaman global. Security dilemma juga menjadi salah satu alasan mengapa suatu negara melakukan perang.


Pada essay ini, akan dijelaskan sebuah kasus perang antara tahun 1957 dan 1975, yaitu Perang Vietnam. Perang Vietnam didasari atas penyebaran dua ideologi besar berbeda, Komunis dan Liberal. Kedua belah pihak berasal dari Republik Vietnam dan Republik Demokratis Vietnam. Republik Vietnam didukung oleh Amerika, Korsel, Thailand, Filiphina, New Zealand, dan Australia yang memegang ideologi Liberal, sedangkan Republik Demokratis Vietnam didukung oleh mereka yang berideologi komunis, Uni Soviet dan Tiongkok. Perang Vietnam ini sebenarnya memiliki sejarah panjang yang mana terjadi pada saat Perang Dingin. Perang tersebut saat itu disebut perang Indochina. Awalnya Perancis menjajah Vietnam. Penjajahan ini merupakan niat Perancis untuk menarik dan menyelamatkan warga negaranya dari Vietnam yang pada saat itu dikuasai oleh Ho Ci Minh, pejuang komunis, yang baru saja memproklamirkan kemerdekaan dari invansi Jepang ke Asia Tenggara setelah Jepang kalah dan dibombardir pada akhir Perang Dunia II. Untuk membendung hal tersebut Perancis kembali ingin menguasai Vietnam setelah sebelumnya Perancis mengekspansi Vietnam untuk mencari rempah-rempah dan mewujudkan kepentingan nasional semata dengan mengungguli Britania Raya.


Kemudian Perancis mengirim militernya ke Vietnam dan segera membentuk Negara Vietnam Selatan dengan pimpinan boneka Bao Dai. Vietnam Utara dibawah pimpinan Ho Chi Minh diakui oleh Soviet dan RRC. Kedua negara ini berkontribusi memasok peralatan militer ke Vietnam Utara. Amerika membantu Perancis yang mendukung Vietnam Selatan dengan mengirimkan tentara militernya. Dengan ini, maka terjadilah pertempuran Dien Bien Phu. Ho Chi Minh vs Perancis. Akhir pertempuran dimenangi oleh Ho Chi Minh yang pada persetujuan Jenewa 1954, Vietnam benar-benar diakui kedaulatannya termasuk Perancis yang kalah dan mundur dari Vietnam. Vietnam Selatan masih menjadi negara yang lemah karena baru saja terbentuk. Itu pula yang menjadi faktor kekalahan Perancis.
Setelah situasi damai, gerilyawan Vietnam Utara menerobos perbatasan Vietnam Selatan dan membuat kekacauan. Beberapa orang penasihat militer Amerika yang ada di Vietnam Selatan terbunuh akibat situasi yang chaos tersebut. Pada akhir 1961 barulah secara resmi Vietnam Selatan meminta bantuan ke Amerika Serikat. Saat itu adalah masa kepemimpinan Presiden Vietnam Selatan Diem. Ia tidak disukai oleh rakyat Vietnam dan Amerika Serikat. Oleh sebab itu terjadilah kudeta militer yang didukung oleh Amerika Serikat. Dalam kudeta tersebut Presiden Diem terbunuh. Perang di perbatasan antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan semakin memanas. Karena takut meluasnya ideologi komunis dan kecemasan akan jatuhnya Vietnam Selatan, akhirnya Amerika Serikat secara langsung membantu Vietnam Selatan. Dari sinilah perang Vietnam dimulai. Kali ini Vietnam Selatan menjadi teritori yang didukung penuh oleh Amerika. Tentara Vietnam Utara menyerang perbatasan Vietnam Selatan dengan merusak kapal-kapal perang Amerika di Teluk Tonkin. Kemudian Amerika merespon dengan pengiriman 500.000 prajurit militernya. Negara-negara “teman” atau allies Amerika juga terlibat dalam peperangan ini. Amerika yang tidak rela kapal-kapalnya ditembaki akhirnya mengebom Vietnam Utara. Bom-bom yang dijatuhkan oleh Amerika di Vietnam Utara berjumlah lebih banyak dari bom yang dijatuhkan pada Perang Dunia II. Pengeboman ini merupakan excuses yang dilakukan Amerika dengan alibi bahwa kapal-kapalnya telah ditembaki di perairan internasional. Namun tahun 1971 terbongkar bahwa sebenarnya kapal-kapal tersebut lah yang memang telah melanggar teritori perairan Vietnam Utara. Front Pembebasan Nasional, Vietkong, memulai serangan Tet ke Vietnam Selatan. Serangan ini menjadi penentu pada perang Vietnam. Serangan Tet membuat Amerika Serikat tidak tertarik lagi berperang dengan keinginan menjaga reputasi militernya. Akhirnya Amerika Serikat menarik pasukannya dari Vietnam dengan dimulainya negosiasi di Paris tahun 1969. Perang berakhir pada tahun 1975 dimana Vietnam Utara mengibarkan bendera kemenangannya di istana presiden Vietnam Selatan. Ternyata sebelum mencapai hasil dari negosiasi tersebut, pasukan Vietnam Utara kembali melanggar teritori Vietnam Selatan. Akhirnya pesawat tempur AS mengebom Vietnam Utara hingga Vietnam Utara memundurkan semua pasukannya. Tahun 1973, persetujuan cease fire diberlakukan dan pasukan terakhir Amerika benar-benar meninggalkan Vietnam. Dua Tahun kemudian Vietnam Utara dan front komunis memulai serangan untuk menguasai kedaulatan Vietnam Selatan secara penuh. Hingga akhir bulan ke-4 di tahun 1975, Vietnam Utara berhasil menduduki Saigon dan ini menjadi akhir dari perang yang berlangsung selama tiga puluh tahun.


Perang Vietnam yang terjadi selama Perang Dingin ini merupakan bukti dari sebuah solusi untuk mencapai perdamaian antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Bagaimana sebuah negara (Vietnam Utara) sebagai aktor internasional mempertahankan kedaulatannya dengan cara meningkatkan power kemiliterannya untuk mengimbangi kekuatan yang dimiliki oleh Amerika Serikat saat mendukung pihak lawan (Vietnam Selatan). Menurut realisme klasik, negara adalah unitary actor. Konflik bersifat tidak terelakkan dalam sistem internasional dan permasalahan utama sebuah negara ketika menghadapi konflik adalah national security. National security adalah kepentingan nasional suatu negara yang bisa didapat dari pemaksimalan power. Sebelumnya dikatakan bahwa Vietnam Utara ingin mempertahankan kedaulatannya dengan cara menyeimbangkan kekuatan. Menurut neo-realisme, perang itu ada sebagai konsekuensi dari sistem yang anarki dan penyeimbangan kekuatan (balance of power) adalah konsekuensi dari perbedaan kapabilitas yang dimiliki unit-unit aktor negara sehingga terdapat distribusi power yang menciptakan balance of power itu sendiri. Dalam realisme terdapat sebuah perdebatan yaitu defensive realisme dan offensive realisme. Defensive realisme berfokus pada pertahanan diri oleh karena itu dilakukan proses mempertahankan dan menghalangi agar terhindar dari serangan luar sebagai ancaman bagi negara tersebut dengan cara mengembangkan power. Sedangkan offensive realisme cenderung memaksimalkan power melalui serangan untuk dapat menjadi negara yang lebih kuat dari negara lain. Sebelum terjadi Perang Vietnam, Vietnam Utara cenderung defensive realisme, dimana ia hanya ingin mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaannya yang telah diusik Perancis melalui pengembangan power, mendapat dukungan dari Uni Soviet dan RRC yaitu kiriman militer. Ketika memang diperlukan penyerangan maka Vietnam Utara menyerang maka terjadilah pertempuran Dien Bien Phu. Lain halnya dengan Amerika ketika Vietnam Utara meracau di perbatasan Vietnam Selatan. Dengan kepentingan Vietnam Utara untuk menguasai Vietnam Selatan secara penuh, Amerika meresponnya dengan mengirimkan tentara karena Amerika yang militernya masih berada di Vietnam merasa terusik dan menurut Amerika hal ini merupakan ancaman bagi Vietnam Selatan akan kekuatan komunis yang nantinya menyebar luas. Amerika dengan sekutu-sekutunya dari New Zealand, Thailand, Australia, dan Korsel memaksimalkan power untuk menjadi lebih kuat di mata Vietnam Utara (pihak lawan) sehingga Vietnam Utara, setidaknya, akan ragu dan menarik mundur pasukannya dari perbatasan Vietnam yang telah mengusik kepentingan nasional Amerika, yaitu national security di Vietnam Selatan terlepas dari ketakutan akan ideologi komunis yang akan tersebar.


Analisis kasus diatas memakai perspektif realisme dan neo-realisme. Seperti yang diketahui kedua perspektif tersebut adalah perspektif yang dikenal dalam keamanan tradisional. Keamanan tradisional adalah suatu konsep yang memiliki asumsi bahwa negara adalah subjek dari keamanan. Di sisi yang satu negara menjadi subjek yang perlu ‘diamani’ namun disisi lain negara juga menjadi objek keamanan yang perlu ‘diperangi’ apabila telah menjadi ancaman bagi stabilitas suatu negara. Oleh karena itu agenda keamanan tradisional adalah agenda keamanan politik yang mencakup klaim yang mengganggu stabilitas negaranya sehingga negara menjadi pihak yang sah dalam mempertahankan diri. Kemerdekaan menjadi alasan nyata suatu negara untuk mempertahankan diri. Kemudian agenda keamanan militer seiring keamanan politik namun sifatnya lebih koersif dan berfungsi melindungi kedaulatan nasional dari ancaman luar termasuk penyebaran ideologi.


Redefinisi keamanan internasional diukur dari dimensi-dimensi seperti origin of threats, nature of threats, respons, the responsibility for providing security, dan core values of security. Origin of threats menurut keamanan tradisional berasal dari negara rival. Ancaman yang datang selalu dari pihak luar atau eksternal suatu negara, yaitu negara lain. Negara selau dijadikan musuh besar untuk diperangi sehingga ancaman bagi negara tidak akan ditemukan kembali. Lalu nature of threats. Menurut konsep keamanan tradisional adalah dimensi mencakup ancaman yang bersifat militer. Kemudian the response, yang menurut keamanan tradisional isu-isu yang muncul dan menjadi ancaman cenderung merupakan tindakan koersif, bentuk represif politik suatu negara dengan militer yang dimiliki oleh suatu negara tersebut. Bagi perspektif keamanan tradisional ancaman baru yang muncul dari tindakan koersif militer yang dimiliki negara rival adalah dengan membentuk pakta pertahanan-keamanan nasional bersama sekutu-sekutu “teman” yang berguna dalam menurunkan tingkat security dilemma di suatu wilayah. Setidaknya itu yang telah dilakukan Amerika dalam mengamankan teritori Vietnam dari distraction yang ditimbulkan Vietnam Utara. The responsibility for providing security bagi konsep keamanan tradisional, negara adalah aktor inti atau aktor politik utama yang memiliki tanggung jawab dalam menyediakan keamanan bagi warga negaranya. Dimensi terakhir, core values of security. Kaum tradisional melihat keamanan pada kemerdekaan nasional, integritas territorial, dan kedaulatan. Ancaman yang didapat dari luar serta mengganggu integritas territorial menurut keamanan tradisional dapat diatasi dengan penguatan peran serta kapabilitas national security sebagai mekanisme defensive terhadap ancaman dari luar. Ini yang terlihat dari Vietnam Utara yang ingin memperkuat integritas teritorialnya melalui dukungan Uni Soviet dan RRC atas kedaulatan negaranya.


Esensi dari kasus Perang Vietnam ini adalah bahwa perang muncul dikarenakan adanya gangguan berupa militer dan penyerangan atas kedaulatan dan kemerdekaan. Seiring dengan ancaman tersebut, ideologi menjadi alasan politis yang mendorong suatu negara melakukan invansi atau penyerangan.



Sources:
Slide bahan perkuliahan Mata Kuliah Pengantar Hubungan Internasional – Realisme, Neorealisme
http://www.scribd.com/doc/13414745/Konsep-Keamanan-dalam-Persoalan-Small-Arms-dan-Light-Weapon-SALW-

Bye My Last Teen 19th, Hey My Sweet 20th ! :D

0 komentar

11 for May 11th, 11 for my fav Chelsea Player Drogba. I LOVE 11 :)

11th of May, 11.24 pm @ kamar kosan pondok 23 nenjer.

20th ! my godness. Gw udah tuaaaaaa !
*engga deng, too much abis lo mah de :p
menurut gw umur sgitu masi muda ko. Muda banget malah buat yang udah semester 6 gini haha menghibur diri mode: on :D

ya pada basic nya umur ga jadi masalah. yang jadi concern gw adalah selama 20th ini apa aja main goal yang udah gw capai dan apa aja yang udah gw alamin.

Dan setelah gw flashback, 20th bukan periode yang pendek untuk sampai hingga saat ini. Banyak hal besar yang signifikan, banyak juga

hal kecil yang biasa-biasa aja.

Akhir 2010 dan Awal 2011.

IMUN, KKN, 'Patrick' . . de el el lah.

Satu hal yang ga bisa gw lupain di bulan April akhir, ketika gw ngambil keputusan yang menurut gw adalah keputusan paling benar yang pernah gw ambil di hidup gw.

Keputusan yang ngelibatin otak, rasio, fakta dan bukan perasaan.

Keputusan yang sama sekali ga bikin doubtful atas hal tersebut.

Dan menurut gw case ini bisa dibilang fatal which is kalo seandainya orang-orang jadi gw, bisa-bisa mereka pasti langsung rapuh or gila.

Tapi ternyata gw engga. Justru case kayak gini yang bikin gw tahan banting. Makin kokoh, kuat, dan semakin tough sebagai seorang cewek.

Suatu pelajaran berharga di last teen gw. Pelajaran yang bikin gw bisa bertindak dan berfikir dewasa. Mature dan ga bergantung sama orang lain.

Ada yang bilang kalo kita dikasih dan diliatin satu hal yang paling keras di hidup kita, itu tandanya kita udah bisa menikmati hidup yang sebenarnya dan hal

itu adalah tangga menuju usia lebih dewasa. Dan tanpa case ini yaa mungkin gw cuma bisa terus menikmati kebahagiaan nya bahagia bukan kebahagiaan karena 'bahagia' akan hal yang bikin kita belajar. However, hidup kita cuma sekali *hassahh, Tofu bener -_-* Dikotomi biner antara yang enak dan ga enak, manis dan pahit, do always seem to exist.

Ngomong-ngomong soal pahit, sore ini kelar praktikum diplomasi pun gw kena 'pahit' nya. SURPRISE yang bikin gw jadi 'adonan' menjelang magrib di kosan. So, let's say, Diplomat with egg diplomacy *apaan dah? bahkan digolongkan ke diplomasi publik pun gw masih mikir-mikir, appropriate apa kaga. ngokk.

Fine! gw bangga, gw cinta sama temen-temen HI-ers gw sampe gw tau temen-temen gw memang cacaaat :p

Well, calon-calon diplomat (amiin), maenannya telor. elit nampol ! :D

Special Thanks..

Terlepas dari telor, tepung, whipped cream cake mocca yang mendarat bikin sakit punggung gw (terutama tulang belakang!) serta sekujur badan, gw mau ngucapin thanks buat :

1. My most beloved GOD, The ONE and only, ALLAH SWT. Buat 20th yang berharga dan menyenangkan. Terima kasih untuk setiap hembusan nafas yang KAU

berikan hingga sekarang. Terima kasih untuk hari ini. Doa-doa, cuma aku sama KAMU yang tau yaa, tolong dihijabah ya ALLAH.

2. Mama. Buat jasa-jasa dan kasih sayangnya. Buat selalu sabar ngehadepin seorang anak yang suka ngerepotin banget banget banget. buat bikin seorang Idealisa terlahir ke dunia yang utopis ini *saik, PHI gelaa*. buat macaroni skutel favorit ku, thanks Ma! you're the best thing i've ever had in my whole life.

3. Papa. Untuk setiap motivasi, diskusi politik menyenang bareng aku, dan setiap kucuran dana haha. Heart you, dad :)

4. Fams (dede, tante ade, de el el). Jeongmahl gomawoooo :)

5. Chelsea FC a.k.a the blues. Thanks for holding me so far this way to become a loyal one as a True Blues and your die-hard fan ever! Moga musim depan bisa ngerebut gelar BPL dari para syeiton merah ya! :D

6. Keluarga besar HI-ers dan seluruh HI-ers 2008. Buat bapak ketua angkatan HI-ers 08, thanks for texting, pal! *even masi tanggal 10 ituh! haha.

Buat putri, tante pentong, mamih de anggra, sachil kepo, thanks a bunch buat surprise nya! almamater gw cuciin oooy ! eta telor masih aja kecium bau nya

hemehhh. Buat Mbak prim dan sarbon. thanks for having a good time bareng :)

7. Sahabat-sahabat gw, Balfas, Balqis, Farida, Trinita, Aldilla, de el el

8. Anak-anak SD di tempat KKN gw (Garut). Thanks buat ucapannya. Thanks juga buat perhatiaannya sampai saat ini. Untuk anak SDM 4 yang udah niat kepengen 'make a match'-in gw sama kakak-kakak cowoknya, entar-entar aja ya ka dea nya lagi ribet mau prakprof -_-

9. Semua orang yang gw sayang dan menyayangi gw, temen-temen dunia nyata dan dunia maya. Merci, amies! :)

10. PATRICK. Sorry, you're no longer my patrick! keep trying ~ zzzz thanks udah bikin gw jadi dewasa dalam berfikir. You're so DEAD! -_-

The last but not least, temen-temen HI-ers 2008, SEMANGAT buat praktikum profesi kita. Semoga bakal lancar!

AMIN.

Welcome

Followers

ShoutBox


ShoutMix chat widget

My Blog List

 

.Music. .Love. and .Me. Copyright 2008 Shoppaholic Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez